Yonex Sunrise Indonesia Open 2013 #Amongrogo

Mungkin ini postingan yang cukup telat, bahkan bisa dibilang sangat telat. Nah buat kamu para Badminton Lovers, pasti tau donk event Yonex Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold? Yes, tahun ini keempat kalinya ajang satu level di bawah Super Series itu digelar dan kebetulan tempatnya di Yogyakarta pada tanggal 24-29 September 2013 di GOR Amongrogo. Well, pertama kali tau kabar ini, aku langsung excited banget, karena memang udah nunggu event semacam ini di Jogjakarta. Yah walaupun yang turun kebanyakan pemain muda pelapis, tapi aku tetep datang buat nonton.
Hari pertama aku datang ke GOR. Masih sepi sih, dan ada hal yang baru aku sadarin setelah beberapa saat adalah aku ketemu langsung sama rombongan atlet yang baru aja turun dari bus. Cuman bisa nyinyir pas mereka udah masuk atlet arena, padahal itu adalah kesempatan gede buat bisa foto2 sama mereka. Okesip, hari pertama belum jodoh kali ya. Tapi di dalem GOR masih bisa ngeliat dengan jelas mereka maen, walaupun sedikit canggung  mau teriak2 buat ngedukung karena suasana yang masih sepi penonton. Hari pertama aku cuma nonton sekitar 2 setengah jam-an karena musti balik kampus. Yang pasti kesan di hari pertama itu kaya belum percaya aja, bisa nonton langsung atlet badminton internasional lagi tanding.
Hari keduanya aku kesana lagi, tapi nggak masuk GOR. Aku sama temen-temen sengaja mampir, kali aja bisa ketemu atlet favorit kita J. Lumayan lama nunggu di sekitaran pintu masuk tamu, nah pas lagi asyik ngobrol, kita nggak sadar udah “klinceran” Simon Santosa. Baru beberapa detik tau kalo itu dia, eh Simon-nya udah masuk. Penonton kecewa L. Simon beda banget asli sama liat di tv ya, putih, ganteng banget! Heheh
Well, hari itu bisa dibilang banyak atlet “keliaran” di sekitar pintu masuk dan warming up hall yang ada di sebelahnya. Atlet yang mau maen, pemanasan di hall itu otomatis keluar masuk. Nah, aku pake kesempatan itu buat minta foto bareng atlet yang ada di situ. Pertama kali aku minta foto sama Bandar Sigit Pamungkas dan nggak nyangka dia welcome banget. Hari pertama kemarin sempet nonton permainannya dia juga.
Bandar Sigit Pamungkas
Abis itu ketemu atlet kelahiran Kulonprogo, siapa lagi kalo bukan Dionysius Hayom Rumbaka. Beda dari Pamungkas, Hayom ini agak pelit ato gimana, pas aku mintain foto dia malah bilang, “Saya bukan Hayom..” terus dia lari ke temennya. Kecewa, iya. #DuhMas.
Oke, lupain! Hari itu nggak sengaja dapet kenalan anak SMA yang seneng nonton badminton juga. Dia sih paling nunggu buat bisa foto sama Jonathan Christie. Tapi kayanya sampai hari terakhir dia nggak ketemu, kasian ya! Kita foto bareng atlet Singapura yang ternyata berasal dari Indonesia. Selo banget dia kayanya, soalnya ketinggalan bus rombongan yang balik ke Royal Ambarukmo, tempat penginapan atlet selama di Jogja. Sempet ngakak juga pas denger dia ngomong sama rekannya kalo belum makan, belum nyuci baju dan musti cepet2 balik ke hotel. Aku sama temen-temen niat nungguin Simon keluar, tapi lama banget dan saat itu aku musti ngantor. Yaudah, mungkin hari ini belum jodoh (juga) bisa foto sama Simon. Akhirnya Hayom mau juga di ajak foto, keroyokan sih soalnya hehe.
Senyum dong mas :)
Nah, ini nih! Pas mau pulang, ada Moh Arif Abdul Latif. Physically dia nggak terlau tinggi kaya kebanyakan atlet, tapi pemain ganda putra asal Malaysia ini ramah dan manis banget ya!
Jumat malem, aku sama kakak ke sana dan kebetulan ketemu banyak atlet, mantan maupun pelatih dari Indonesia maupun luar negeri. Sayangnya waktu itu kita salah nge-set kamera, alhasil fotonya jelek. Padahal ibarat petani, malem itu lagi waktunya panen. Ketemu Markis Kido, mantan pemain kaya Richard Mainaky, dan banyak lagi. Belum jodoh! (lagi dan lagi)
Ini foto paling bagus yang diambil malem itu, bareng Yohanes Rendy Sugiarto. Sempet foto juga sama April, tunggal putri pelatnas.
Koh Rendy kece badai deh :)
Heits, tapi malem itu ke-gonduk-anku kebayar karena aku bisa foto bareng Hayom sama Wisnu Prasetyo di #MeetAndGreet yang diadain blibli.com. Walopun kemaren udah dapet foto sama Hayom, ngga papa sih. Tetep berasa istimewa kok!
Sabtu siang, a.k.a semifinal-nya, aku sama kakak nonton dan suasananya crowded banget! Atlet2 unggulan udah mulai keliatan di court. Dan kebetulan aku duduk di deket pintu masuk, di mana di bawahnya itu merupakan tempat atlet, judges, sama umpire masuk ke lapangan. Jadi bisa foto atlet yang lagi siap-siap di situ.
Jujur, baru pertama kali ini bisa treak INDONESIA! (*prok prok prok) sekencengnya pas nonton badminton, live pulak! Di luar sempet papasan sama Vita Marissa, tapi dianya keburu mau maen, jadi nggak dapet foto bareng deh. Nggak sama Vita, partnernya pun jadi. Ini Variella Aprilsasi yang kece banget. Gayanya woles, cool dan santai maksimal!

Hari terakhir alias finalnya, aku sama temen ke sana buat ngambil foto. Temenku juga masih penasaran sama Simon, pengen banget dapet foto bareng. Setelah tik-tak-tik-tuk cukup lama, dapet sama Ronald Alexander. Ekspresinya agak gimana gitu ya, soalnya baru aja maen. Kringetnya masih pada netes :P .
 Dapet juga sama Angga Pratama dan beberapa atlet China. Udah malem, jadi gini deh gambarnya



Well yang pasti, buat aku pribadi Yonex GP Gold Indonesia Open 2013 kali ini berkesan banget, dan nggak sabar nunggu event semacam ini lagi diadain di Yogyakarta. Mungkin Djarum Super Series?

Dionysius Hayom Rumbaka


Dionysius Hayom Rumbaka, cowok kece ini asli Kulonprogo yang lahir di tanggal 22 Oktober 1988. Ngomong masalah prestasi, nggak kehitung kali ya, karena Hayom ini sudah sejak kelas 2 SD menggeluti dunia bulutangkis. Terakhir dia kalah melawan Simon Santoso dan harus puas menjadi runner up di ajang Yonex Sunrise Indonesia Open GPG 2013.
Prestasi lainnya? Nih!

·  2006 - Finalis Milo Junior
·  2007 - Perempat final INDONESIA-SURABAYA CHALLENGE
·  2008 - Juara PMS Open Solo, Juara Beregu Gubernur Cup Kudus, Semifinalis GGJP Indonesia Challenge
·  2009 - Juara I Sirnas Kalimantan, Finalis Vietnam Challenge, Finalis Sirnas DKI Jakarta, Juara Australia Terbuka Grand Prix, Juara Indonesia International Challenge, Juara Banuinvest International Championships, Juara ASTEC ULTRA MILK OPEN INDONESIA INTERNATIONAL CHALLENGE [1]
·  2010 - Perempat Final CHINESE TAIPEI GRAND PRIX GOLD, Runner Up INDONESIA GRAND PRIX GOLD, Juara India Grand Prix
·  2011 - Juara Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011
·  2012 - Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Perempat final Djarum Indonesia Open 2012, Perempat final Li Ning Singapore Open 2012, Semi final Yonex Sunrise Vietnam Open GP 2012, Runner - up INDONESIA OPEN GRAND PRIX GOLD BADMINTON 2012v

Simon Santoso


 Nama Lengkap : Simon Santoso Tempat Lahir : Tegal, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : 29 Juli 1985
Ayah : Hosea Lim
Ibu : Rahel Yanti

Simon Santoso adalah salah satu pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia. Putra dari pasangan Hosea Lim dan Rahel Yanti ini pernah menjadi anggota tim Thomas Cup Indonesia 2008 dan 2010 dan menjadi pemain tunggal ketiga dalam tim. Sebelumnya ia juga pernah memperkuat tim Thomas Cup Indonesia pada tahun 2004 dan 2006. Simon Santoso juga pernah melawan Sony Dwi Kuncoro dalam Indonesia Open. Simon sempat menjadi pemain tunggal kedua menggantikan Sony Dwi Kuncoro yang mengalami cedera tulang punggung.

Pada pertandingan semi final Thomas Cup 2010 yang berlangsung di Bukit Djalil Kuala Lumpur Malaysia, Simon kalah 2 set langsung melawan tim dari Jepang, namun akhirnya Indonesia mampu mengalahkan Jepang dan melaju ke babak final pada hari Minggu tanggal 1 Mei 2010 menghadapi favorit juara, China.

Pada 19 November 2011, Simon Santoso memastikan untuk meraih medali emas di ajang SEA Games di Jakarta setelah bertarung tiga set. Simon sukses mengalahkan Tanongsak Saensomboonsuk dari Thailand dengan skor 21-10, 11-21, dan 21-19 dan berhasil menyabet medali emas.

Simon akhirnya meraih gelar juara di tahun 2013. Gelar itu didapat setelah mengalahkan Dionsyius Hayom di final Yonex Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013.

Bandar Sigit Pamungkas


Bandar Sigit Pamungkas, lahir di Banjarnegara, 19 Desember 1988. Bergabung sejak 2000 di PB Djarum dan berlaga di tunggal maupun ganda putra.
Sudah banyak prestasi yang di raih atlet kalem ini:
  • - Juara Pertamina Open V 2011 (Tunggal Putra)
    - Runner-up Djarum Kejurprov Munadi Cup Fly Power 2011 (Tunggal Putra)
    - Runner up Djarum Sirnas Pangkal Pinang 2011
    - Semifinalis Sirnas Bengkulu 2011
    - Perempat Finalis Sirnas Palangkaraya 2011
    - Juara III Djarum Superliga Badminton Indonesia 2011 (Beregu Putra)
    - Semi Finalis Welsh International 2010
    - Perempat finalis Bank of Scotland International Badminton Championships 2010
    - Juara I Beregu Kejurprov Jateng 2010
    - Perempat Finalis Sirkuit Nasional Surabaya 2010
    - Perempat Finalis Sirnas Bali 2010
    - Semifinalis Sirkuit Nasional Jawa Barat 2010
    - Semifinalis Sirkuit Nasional Jakarta 2010
    - Juara II Sirnas Sulawesi Utara 2010
    - Juara III Sirnas Kalimantan 2010
    - Perempat Final Kejurnas 2009
    - Juara II Kejurda Jateng 2009
    - Juara II Djarum Sirkuit Nasional Medan 2009
    - Semifinalis Sirnas Kalimantan 2009
    - Juara II Banuinvest International Series Romania 2009
    - Semifinalis Bahrain International Challenge 2008
    - Semifinalis Indonesia Challenge Surabaya 2008
    - 8 Besar Thailand Satelite 2007
    - Juara I Milo Junior Indonesia Open 2006

Yohanes Rendy Sugiarto


Koko yang satu ini emang kece banget. Sempet menempati ranking tertinggi 34 saat berpasangan dengan Afiat Yuris Wirawan dan di 2013 ini berpasangan dengan Muhammad Ulinnuha. Rendy Sugiarto lahir di Banyumas, 16 Agustus 1991. Ganda putra ini welcome banget tiap ada fans yang minta foto. Nggak mau ngecewain banget ya :)
Kalo kamu pengen tau update kegiatan dari ko Rendy, langsung aja follow @Rendy_Sugiarto!

THIS IS IT !


Lima Klub Asing Meriahkan Djarum Superliga Badminton  2013

Liga bulutangkis Indonesia bertajuk Djarum  Superliga Badminton 2013 dipastikan akan berlangsung lebih ketat, menarik, dan semarak lagi. Itu karena sebanyak lima klub asing sudah memastikan diri untuk meramaikan liga yang akan dihelat di DBL Arena, Surabaya, 3-9 Februari 2013.

Lima klub asing tersebut adalah, Unisys, Renesas, dan Tonami dari Jepang. Dua klub asal luar negeri lain adalah Korean Gingseng Company asal Korea Selatan, dan Malaysian Tiger & Malaysian Mas dari Malaysia.

“Hadirnya peserta asing ini pasti akan menambah menarik dan semaraknya liga. Para peserta dari luar negeri itu akan mendapat tantangan serius dari pemain-pemain terbaik kita yang tersebar di sejumlah klub-klub di Tanah Air. Apalagi, kehadiran klub-klub asing itu merupakan yang pertama kali dalam sejarah liga bulutangkis Indonesia,” tutur Yoppy Rosimin, Direktur Superliga.

Tim Unisys asal Jepang dan tim dari Malaysia telah mengonfirmasi bakal mengirim tim putra-putri. Tim Renesas dan Korean Ginseng hanya menyertakan tim putri. Sementara Tonami cuma menyertakan tim putra. Nantinya, dengan tambahan tim-tim terkuat Indonesia, liga akan diikuti 10 tim putra dan 8 tim putri.

Klub Indonesia yang tampil di bagian putra adalah, Djarum Kudus, Jaya Raya Jakarta, Tangkas Specs Jakarta, SGS PLN Bandung, Mutiara Bandung, Jaya Raya Suryanaga Surabaya, dan Musica Champions Kudus. Kecuali Musica , Tangkas Specs dan SGS PLN, klub-klub lokal tersebut akan menyertakan tim untuk kelompok putri.

Liga bulutangkis Indonesia tersebut menurut Yoppy Rosimin, adalah untuk lebih menggairahkan pembinaan perbulutangkisan di Tanah Air. Bagi pemain domestik, hadirnya sejumlah pemain bintang dari luar negeri tersebut diharapkan bisa menambah pengalaman dan sekaligus memberikan transfer ilmu.

“Kesempatan bisa bertemu dan bertanding dengan pemain-pemain bintang dari luar negeri harus bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh para pemain kita. Pendeknya, di liga ini para pemain kita harus bisa mencuri ilmu dan ketrampilan dari para pemain asing,” harap Yoppy.

Djarum Superliga Badminton  tahun ini merupakan perhelatan ketiga. Sebelumnya ajang ini digelar pada tahun 2007 dan 2011. Sementara tahun 2009 malah tidak diselenggarakan. Total hadiah yang diperebutkan adalah Rp 1,6 miliar, terbagi rata di dua kelompok putra dan putri. Distribusinya, juara mendapat Rp 400 juta, runner-up Rp 200 juta. Lalu, peringkat III Rp 125 juta dan ranking IV Rp 75 juta.

Liga tahun 2011 yang juga digelar di Surabaya, memunculkan tim SGS PLN Bandung yang diperkuat pemain nomor satu dunia, Lee Chong Wei (Malaysia), menjadi kampiun di kelompok putra setelah mengandaskan Jaya Raya Suryanaga Surabaya, 3-2. Sementara di bagian putri, gelar juara dikuasai Suryanaga yang didukung Yao Jie, dan Shinta Mulia Sari/Yao Lei asal Singapura dengan mengatasi Jaya Raya Jakarta 3-0.

Untuk liga tahun 2007, di kelompok putra dimenangi Suryanaga, sedangkan di putri tampil sebagai kampiun adalah Tangkas Jakarta.

Seperti pada liga-liga sebelumnya, setiap klub lokal diizinkan untuk menambah kekuatan dengan menggunakan amunisi pemain asing. Hanya, sesuai regulasi, para pemain asing tersebut hanya diperbolehkan tampil maksimal di dua nomor.

Dua tahun lalu, hadir sejumlah pemain asing seperti, Lee Chong Wei, Muhammad Hafiz Hashim, Wong Choong Hann, Tan Bin Shen, Gan Teik Chai (Malaysia), Nguyen Tien Minh (Vietnam), Hu Yun, Chan Yan Kit (Hong Kong), Hendry Kurniawan Saputra, Chayut Tryachart (Singapura), dan Kashyap Parupalli (India) di bagian putra.

Sedangkan untuk kelompok putri, dimeriahkan Yao Jie (Belanda), Yip Pui Yin (Hong Kong), Cheng Shao Chieh, Cheng Wen Hsing, Chen Hsiao Huan, Cheng Pei San, Chang Hsin Yun (Taiwan), Shinta Mulia Sari, Yao Lei (Singapura).

http://www.djarumbadminton.com/djarum-superliga/all-about/about/


Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Followers

...