Nyontek (Lagi?)




Materi semester udah mau abis. Itu artinya, ujian sudah dekat! Wah, kalau denger kata “ujian”, yang kebayang pasti lembaran soal-soal, pengawas, dan... bikin contekan. Oopss! Di akhir-akhir semester gini kita klabakan belajar, ngafalin materi yang uda dikasi sama guru, atau sekedar memperdalam kisi-kisi soal. Di masa-masa ujian tempat bimbel atau privat kebanjiran order, buat mereka yang mungkin butuh tambahan arahan. Banyak juga dari murid yang manfaatin klinik pembelajaran di sekolah. Tapi buat yang suka belajar dengan suasana santai, kelompok belajar jadi pilihan jitu. Bisa dapet ilmu tapi sekalian having fun bareng temen-temen. Pokoknya, apa pun dilakukan demi dapetin nilai bagus di ujian. Nah, yang berikut ini mungkin adalah kebiasaan yang kurang bagus, yaitu ‘nyontek’. Ini jadi andalan berat buat kebanyakan pelajar yang mungkin kurang pede sama dirinya sendiri. Entah beneran nggak pede, males belajar, atau kepentok IQ? Hal inilah yang disebut krisis kepercayaan diri pelajar. Tapi nyontek memang sudah menjadi rutinitas sejak dulu dan menjamur di kalangan pelajar. Demam nyontek ini juga berlaku pada saat ujian nasional. Dewasa ini nyontek makin terorganisir. Jauh-jauh hari murid mempersiapkan contekan dan segala trik mengelabui pengawas. Tapi kalau nyontek buku, bikin ringkasan di kertas kecil terus disembunyiin di saku atau kaos kaki sih nggak jaman lagi. Perkembangan teknologi juga menyebabkan dampak negatif. Handphone yang hakikatnya adalah alat untuk berkomunikasi, di tangan mereka kini beralih fungsi. Mereka saling bertukar jawaban lewat SMS, bahkan ada pula yang sempat browsing di sela-sela mengerjakan soal. Tak hanya itu, murid-murid juga memiliki trik-trik untuk mengalihkan perhatian pengawas. Entah dengan kode-kode yang hanya bisa mereka baca, atau memberikan sambutan meriah pada pengawas ketika masuk ruang ujian, hingga membuat pengawas lengah. Ah, ironi, bukan?
Nyontek sebenarnya nggak berpengaruh banyak pada diri para murid. Coba lihat, mereka yang dengan giat belajar pasti bisa menghadapi ujian. Kalau kita prepare semua dari awal dengan belajar sungguh-sungguh, pasti kita bisa lebih siap ngerjain soal dan nggak ngandelin contekan. Menjaga hubungan baik dengan orang tua, teman maupun guru akan dapat membuat kita lebih terbuka pada diri sendiri serta orang lain. Berdiskusi atau konsultasi dengan orang yang kita anggap dekat dan dapat dipercaya mampu meningkatkan rasa kepercayaan diri kita. Nyontek, bukanlah pillihan yang tepat!


Saptian Putri
Wise Sharing

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Followers

...