Hal-hal yang Terjadi Saat Reuni



            Masa sekolah merupakan satu tahap kehidupan manusia yang selalu menyisakan cerita. Setelah lulus kebanyakan dari kita jarang bertemu karena kesibukan maupun kepentingan masing-masing. Nah, buat mengenang dan menjalin kebersamaan di antara teman seperjuangan di sekolah dulu biasanya diadakan reuni.
            Tak bisa dipungkiri, reuni menjadi ajang kangen-kangenan setelah sekian lama nggak ketemu. Di reuni inilah terkadang seseorang menunjukkan siapa dirinya sekarang. Ini beberapa fakta yang sering terjadi ketika reuni.
1.      Bidadari sekolah tetap jadi pujaan
Di setiap sekolah pasti ada seorang siswi yang menjadi incaran para siswa. Setelah hampir 10 tahun pun kecantikannya tidak pudar, bahkan auranya makin terpancar. Sayangnya untuk kesekian kalinya pula hati para mantan siswa itu pupus karena dia datang bersama anak dan suaminya yang tak lain adalah siswa terpopuler di sekolah yang sama. Jodoh tidak pernah salah, cantik dan ganteng dipertemukan dalam cinta. *Oke skip*.
2.      Reuni ajang pamer
Dalam sebuah reuni profesi seseorang akan terlihat dari gaya berpakaian, gaya bicara, cara jalan bahkan aroma parfumnya. Orang menjadi lebih sensitif dan peka terhadap semua tampilan fisik secara gamblang untuk menentukan apa pekerjaan seseorang dan bagaimana sekarang ia hidup. Nggak jarang beberapa orang minder ketika harus ketemu teman lama karena merasa lebih rendah secara finansial maupun penampilan.
3.      Si kutu buku dan si culun bermetamorfosis
Ketika melihat teman yang dulu menjadi bulan-bulanan karena kebiasaannya yang berbeda dengan kebanyakan orang dan sekarang berubah menjadi orang yang sukses dan keren, kadang bikin speechless. Bahkan ada perasaan menyesal pernah mengatainya culun.

Suka Duka Jadi Bungsu

Anyway, setelah aku sadari, dengan nama blog baladabungsu.blogspot.com ini aku sama sekali justru belum pernah nyinggung soal bungsu itu sendiri hehe. Okay, kenapa aku namain baladabungsu? Yap, aku emang anak terakhir dari 3 bersaudara. 2 kakakku cewek semua, it means kita adalah 3 serangkai srikandhi muihihi :3
Jaman kecil dulu suka dikatain kembar pulak, soalnya suka make baju lebaran kembaran :*
Ngomong-ngomong soal balada, yaa jadi anak bontot itu nggak selalu enak kayak yang digambarin di sinetron-sinetron, fyi. Dulu mungkin iya, babeku bisa dibilang deket banget sama aku. Tiap ke sekolah dianter, dibeliin apa-apa. Tapi itu nggak berlangsung lama hingga sekarang. Udah gede gini nih, perlakuannya sama, men.
Karena kita cewek semua ni, kadang ada enak dan enggaknya.Enaknya, kadang kalo kakak2ku beli barang apa gitu bisa "ngrusuhi", let say make up ato baju. Nggak enaknya? Hmm.. lo bakal selalu dikatain "Anak kecil nggak usah ikut campur!" Dan kata-kata ini nggak cuma diucapin pas gue masih sekolah, tapi sampai sekarang! What a? Segede gini masih suka dikatain anak kecil yang nggak boleh tau apa-apa, gimana perasaan lo bray? Gue sih sedih ~
Soal pacaran pun, pernah aku nggak dibolehin karena (lagi-lagi) dibilang masih kecil. Terus ujung-ujungnya dibandingin sama kakak2ku. "Contoh tuh kakakmu fokus belajar, besok kalo udah gede baru boleh jalan sama cowok"
Ketika di keluarga lagi ada diskusi dan pengambilan keputusan, yakin deh lo cuma bakal jadi pelengkap. Argumen lo bakal didenger ketika yang lain udah nggak ada pilihan.
Ya intinya sih jadi bungsu nggak selalu identik sama yang enak-enak, tapi juga nggak harus menye kok.
Buat temen-temen bungsu khususnya, yang punya cerita balada lain, bisa dishare nih. Siapa tau jadi motivasi untuk para bungsu yang sedang berjuang di luar sana :)
Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Followers

...